WARTA, JAKARTA — Raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic Holdings Corp, resmi mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawan secara global, atau sekitar 4% dari total tenaga kerja mereka yang mencapai hampir 230.000 orang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas di tengah tantangan ekonomi global dan penurunan permintaan pasar, khususnya di sektor kendaraan listrik (EV).
Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari AFP, Minggu (11/5/2025), Panasonic menyatakan akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap efisiensi operasional, khususnya di departemen penjualan dan nonproduksi.
“Kami akan mengevaluasi kembali jumlah organisasi dan personel yang benar-benar dibutuhkan,” demikian bunyi pernyataan perusahaan.
Pemetaan Global dan Target Penghematan
PHK ini akan mencakup 5.000 karyawan di Jepang dan 5.000 lainnya di luar negeri, dan akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun fiskal Maret 2026, dengan memperhatikan ketentuan hukum dan regulasi ketenagakerjaan di masing-masing negara.
Langkah ini merupakan bagian dari program reformasi manajemen yang diumumkan Panasonic pada Februari lalu, dengan target peningkatan keuntungan operasional sebesar 150 miliar yen (sekitar 1 miliar dolar AS).
Kinerja Keuangan Melemah, Fokus ke Sektor Baterai dan Otomotif
Panasonic mencatat penurunan laba bersih sebesar 17,5% menjadi 366 miliar yen pada tahun keuangan yang berakhir 31 Maret 2025. Mereka juga memproyeksikan penurunan laba bersih lanjutan sebesar 15% untuk tahun fiskal berjalan, dengan penurunan penjualan hingga 8%.
Perusahaan yang bermarkas di Osaka ini telah dikenal sebagai pemasok utama baterai kendaraan listrik untuk Tesla, serta memiliki lini bisnis lain di sektor perumahan, energi, dan otomotif.
Namun, penurunan permintaan kendaraan listrik secara global menjadi salah satu faktor utama yang menekan kinerja perusahaan.
“Perubahan lingkungan bisnis yang sedang berlangsung, seperti penurunan permintaan EV, memberi tekanan besar terhadap unit usaha kami,” kata manajemen.
Mereka juga menyebut bahwa dampak dari kebijakan tarif perdagangan AS belum masuk dalam proyeksi keuangan, tetapi antisipasi langkah jangka pendek dan panjang terus disiapkan untuk merespons dinamika global tersebut.
CEO Kusumi: PHK Adalah Langkah Perlu untuk Kompetisi Global
Dalam wawancara dengan Nikkei pada April lalu, CEO Panasonic Holdings Yuki Kusumi menyatakan bahwa PHK menjadi langkah strategis yang tidak bisa dihindari demi meningkatkan daya saing perusahaan di tingkat global.
“Kami perlu melakukan penyesuaian agar dapat bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain,” ujarnya.
Meski langkah ini terbilang ekstrem, Kusumi menegaskan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari siklus bisnis alami, setelah sebelumnya Panasonic sempat melakukan ekspansi tenaga kerja besar-besaran selama masa pertumbuhan.