WARTA, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan pesan penting kepada para pendukung Timnas Indonesia. Dalam sebuah wawancara di podcast The Haye Way milik Thom Haye, Erick menegaskan bahwa dirinya terbuka terhadap kritik, namun mengingatkan agar kritik tidak berubah menjadi serangan yang dapat merusak semangat para pemain.
“Indonesia adalah negara demokrasi. Jadi ketika saya, federasi, atau bahkan tim nasional dikritik, itu adalah hal yang wajar dan harus kita terima. Kritik, jika disampaikan dengan niat membangun, justru dapat membuat kita lebih kuat,” ujar Erick.
Meski demikian, Erick mengimbau agar kritik tersebut tidak menyerang individu pemain atau merusak kekompakan tim. Ia menekankan pentingnya menjaga moral para pemain yang tengah berjuang membela nama bangsa.
“Saya tegaskan, jangan hancurkan tim. Jangan hancurkan para pemain. Ini sangat penting. Sepak bola memang penuh dengan drama, tetapi pada akhirnya, kita harus tetap menghormati pemain dan para pendukung,” tegas Erick.
Sebagai Menteri BUMN sekaligus pemimpin federasi sepak bola tanah air, Erick memahami dinamika yang terjadi di lapangan dan di luar pertandingan. Ia menyadari emosi suporter kerap memuncak saat tim tampil di bawah ekspektasi, namun ia mengajak semua pihak untuk tetap bijak dan tidak menghakimi secara berlebihan.
“Jangan sampai hanya karena satu pemain tampil buruk, kita menilai seluruh tim gagal. Ini adalah olahraga tim, di mana pemain saling melengkapi. Ada naik, ada turun, dan itu bagian dari proses,” tambahnya.
Erick juga meminta agar para pejabat, pemain, dan suporter dapat saling bersinergi demi kemajuan sepak bola nasional. Ia menutup pesannya dengan harapan agar kepercayaan terhadap Timnas tetap dijaga.
“Mari kita tetap mendukung, percaya, dan bersabar. Sepak bola butuh proses. Dan untuk meraih prestasi, kita butuh kerja sama dari semua pihak, termasuk para pendukung,” pungkasnya.